Kamis, 08 Mei 2014

MEMAHAMI TRANSMISI DATA

2.1. KONSEP TRANSMISI
      Transmisi adalah data yg terjadi diantara transmitter dan receiver melalui beberapa media transmisi dalam bentuk gelombang elektromagnetik.
Media transmisi dapat digolongkan menjadi dua jenis yaitu:
1.     Media kabel disebut juga guided media (media terarah). Media ini mengendalikan suatu gelombang dalam jalur fisik kepada penerima data.
Contoh fiber optik wtisted pair dan coaxial kabel
2.     Media tanpa kabel (wireless) disebut juga unguided media (media tak berarah). Media ini menyediakan alat untuk mentransmisikan gelombang akan tetapi tidak mengendalikannya.
Contoh perambatan (propagation) di udara dan laut.

Keberhasilan Transmisi Data tergantung pada:
1.     Kualitas signal yg ditransmisikan
2.     Karakteristik media transmisi
Sebuah transmisi memiliki metode-metode operasi dalam proses pengiriman sinyal-sinyal, yg terbagi atas tiga macam tipe channel, yaitu:
1.     Simplex, data dikirimkan hanya kesatu arah, satu station sebagai transmitter dan lainnya sebagai receiver. Contoh: siaran televisi atau siaran radio. Transmisi simplex tidak digunakan dalam komurukasi jaringan karena node-node dalam jaringan umumnya membutuhkan komunikasi secara dua arah. Memang beberapa komunikasi dalam jaringan seperti video streaming terlihat seperti simplex, tapi sebenarnya lalu lintas komunikasi terjadi secara dua arah, apalagi jika protokol TCP yg digunakan sebagai protokol lapisan transportnya.
2.     Half duplex, data dikirimkan kedua arah secara bergantian wakttu yg diperlukan mengganti arah transfer data. Contoh paling sederhana adalah walkie talkie dimana dua penggunanya harus menekan sebuah tombol untuk berbicara dan melepaskan tombol tersebut untuk mendengar, ketika dua orang menggunakan walkie-talkie untuk berkomunikasi pada satu waktu tertentu hanya  salah satu di antara mereka yg dapat berbicara sementara pihak lainnya mendengar jika keduaduanya mencoba untuk berbicara secara serentak. Kondisi “collision” (tabrakan) pun terjadi dan kedua pengguna walkie-talkie tersebut tidak dapat saling mendengarkan apa yg keduanya kirimkan. Dan contoh yg lain adalah chatting dan SMS
3.     Full duplex, data dapat dikirimkan kedua arah secara bersamaan. Contoh: telepon, hand phone. Dalam komunikasi full-duplex, dua pihak saling berkomunikasi akan mengirimkan infortnasi dan menerima informasi dalam waktu yg sama, dan umumnya membutuhkan dua jalur komunikasi. Komunikasi full-duplex juga dapat diraih dengan menggunakan teknik multiplexing, di mana sinyal yg berjalan dengan arah yg berbeda akan diletakkan pada slot waktu (time slot) yg berbeda. Kelemahan teknik ini adalah bahwa teknik ini memotong kecepatan transmisi yg mungkin menjadi setengahnya.

2.2         TERMINOLOGI DAN KONFIGURASI TRANSMISI
Direct link/Transmisi data melalui sambungan langsung, menyatakan arah transmisi antara dua device dimana sinyal disebarkan langsung dari transmitter ke receiver dengan tanpa device perantara (amplifier atau repeater yg dipakai untuk meningkatkan kekuatan sinyal)
Point to Point

2.3.      KODE TRANSMISI

Di dalam komunikasi data, informasi dikirimkan dalam bentuk bilangan binari yg menggunakan kode-kode untuk mewakili data yg dikirimkan tersebut. Kode transimi yg dipergunakan dapat berbentuk sebagai berikut:
1.     Boudot code
Diambil dari nama seorang ahli teknik pos dari Perancis yg bekerja dibidang telepon sekitar tahun 1874, orang Amerika yaitu Murray bekerja dengan profesi yg sama dengan Boudot, dan beberapa orang menyebut kode ini sebagai Murray code. Boudot code menggunakan kombinasi 5 bit untuk mewakili suatu karakter, yg berarti seharusnya dapat mewakili sebanyak 32 macam karakter 32 macam karakter tidak cukup untuk mewakili semua karakter alphanumerik sehingga kode ini dibagi menjadi 2 bagian, yaitu karakter huruf (letters charackters) dan karakter bentuk (figures charackter). Kode yg mewakili karakter diawali dengan kode letters shift character (LTRS atau LS) dan kode mewakili bentuk diawali dengan kode figure shift (FIGS dan FS). TRS diwakili dengan kode binari 11111 atau secara grafik diwakili dengan panah ke atas (  ) dan FIGS diwakili dengan kode binari 11011 atau secara grafik diwakili dengan tanda panah bawah 

2.     ASCII code
Singkatan dari American Standard Code for Information Interchange merupakan kode yg digunakan secara umum pada saat ini. ASCII dapat berbentuk kode ASCII 7-bit atau kode ASCII 8-bit merupakan kombinasi kode 7 bit dan mempunyai 23 atau 128 kode gabungan yg berbeda yg terdiri dari bit 0 dan bit 1. Kode ini digunakan dalam komputer mikro (PC). Peranti yg menggunakan kode ini peru menterjemahkan 2 bit didepan sebagai parity. Bit parity berfungsi sebagai tanda kesalah dalam pengiriman data yg terdiri atas parity genap (bit 1 apabila jumlah bt 1 dalam 7 deretan bit data berjumlah genap) dan parity ganjil (bit 1 apabila jumlah bit 7 deretan bit data berjumlah ganjil).

3.     MORSE code
Kode ini pertama kali digunakan dalam sistem telegraf yg digunakan oleh operator telegraph Karakter Morse menggunakan kombinasi beep pendek (dot) dan beep panjang (dash). Karakter yg paling banyak digunakan akan menggunakan kombinasi dot atau dan dash pendek. Contohnya jika huruf A diwakili oleh ‘dot-dash’ dan huruf E diwakili oleh dot maka penghantar gabungan AE akan dihantar ‘dot-dash-pause-dot’. Kode Morse tidak begitu cocok digunakan dalam komunikasi data karena membutuhkan waktu yg lama untuk pause antara karakter dan tidak banyak jenis kode yg ada didalamnya..

4.     EBCDIC code
EBCDIC singkatan dari Extended Binary Coded Decimal Interchange Code, yg merupakan kode paling lengkap. EBCDIC terdiri atas kode 4 bit (terdiri dan kombinasi 1 bit), maka mempunyai 28  atau 256 Kode gabungan yg berbeda yg terdiri atas bit 0 dan bit 1 dan dikembangkan oleh International Business Machinees (IBM). Kode ini banyak digunakan pada komputer-komputer besar Mini Komputer dan Makro Komputer/Mainframe)



2.4.      FORMAT BILANGAN KOMPUTER ASCII dan KONVERSI BILANGAN
Format Bilangan Komputer
Didalam dunia komputer kita mengenal empat jenis bilangan yaitu bilang biner, oktal desimal dan hexadesimal.
Bilangan biner atau binary digit (bit) adalah bilangan yg terdiri dan 1 dan 0
Bilangan oktal terdiri dan 0,1,2,3,4,5,6 dan 7
Bilangan desimal terdiri dan 0,1,2,3,4,5,6,7,8 dan 9
Bilangan hexadesimal terdiri dan 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,A.B.C.D,E dan F

Konversi Antar Basis Bilangan
Sudah dikenal dalam bahasa komputer terdapat empat jenis basis bilangan. Keempat bilangan itu adalah biner, okta, desimal dan hexadesimal.. keempat bilangan itu saling berkaitan satu sama lain. Rumus atau cara mencarinya cukup mudah untuk dipelajari. Konversi dan desimal ke non-desimal hanya mencari sisa pembagiannya saja. Dan konversi dari non decimal ke decimal adalah:
1.     Mengalikan bilangan dengan angka basis bilangangannya
2.     Setiap angka bernilai satuan dihitung dengan pangkat NOL (0), digit puluhan dengan pangkat SATU (1) begitu pula dengan digit ratusan, ribuan dan seterusnya. Nilai pangkat selalu bertambat satu point



1.     Konversi Desimal ke Biner
Konversi dari bilangan desimal ke biner dengan cara pembagian dan hasil dan pembagian itulah yg menjadi nilai akhirnya.
Contoh 10(10)=…..21
Solusi:
10 dibagi 2 = 5 sisa = 0
5 dibagi 2 = 2 sisa 1
2 dibagi 2 = 1 sisa = 0
Cara bacanya dimulai dari hasil akhir menuju ke atas; 1010
2.     Konversi Biner ke Oktal
Metode konversinya yaitu dengan mengelompokkannya berdasarkan 3 bit, maka sebagai contoh:
1010(2) = ….. (8)
Solusi
Ambil tiga digit terbelakang dahulu
0102  = 2
Sedangkan sisa satu digit terkahir tetap bernilai 1. Hasil akhirnya adalah: 12.
3.     Konversi Biner ke Hexadesimal
Metode koriversinya hampir sama dengan Biner ke Oktal Namun pengelompokkannya sejumlah 4 bit (empat) kelompok bit paling kanan adalah posisi satuan, empat bit ke kiri dari kanan adalah puluhan dan seterusnya.
Contoh:
11100011 = …….. (n)
Solusi
Kelompok bit paling kanan 0011 = 3
Kelompok bit berikutnya 1110 = E
Hasil konversinya adalah = E3
4.     Konversi Biner ke Desimal Cara atau metode ini sedikit berbeda
Contoh : 101102  = …… 12  ; diuraikan menjadi
(1x24 ) + (0x22 ) + (1x22 ) + (1x2) + (0x2) = 16+0+4+2+0=22
Angka 2 dalam perkaltan adalah basis binernya, sedangkan pangkat yg berurut menandakan pangkat 0 adalah satuan pangkat 1 adalah puluhan dan seterusnya
5.     Konversi Oktal ke Biner
Sebenarnya, untuk konversi basis ini, haruslah sedikit menghafal tabel konversi utama. Namun dapat dipelajari dengan mudah. Dan ambillah tiga biner saja
Contoh: 528(8) = ………… (2)
Solusi:
Dengan melihat tabel utama, didapat hasilnya adalah:
3 = 011
2 = 010
5 = 101
Pengurutan bilangan masih berdasarkan posisi satuan, puluhan dan ratusan
6.     Konversi Hexadesimal ke Biner
Metode dan caranya hampir serupa dengan konversi Oktal ke Biner. Hanya pengelompokkan sebanyak empat bit. Seperti pada tabel utama.
Contoh: 2A(16)  = …… (2)
Solusi:
A = 1010
2 = 0010
Hasil: 101010(2) . Dengan catatan angka “0” paling depan tidak perlu ditulis.
7.     Konversi Desimal ke Hexadesimal
Ada cara dan metodenya namun bagi sebagian orang masih terbilang membingungkan. Cara termudah adalah, konversikan dahulu dari desimal ke biner. Lalu konversikan dari biner ke hexadesimal
8.     Konversi Hexadesimal ke Desimal
Caranya hampir sama seperti konversi dari biner ke desimal. Namun, bilangan basisnya adalah 16
9.     Konversi Desimal ke Oktal
Caranya hampir sama dengan konversi desimal ke Hexadesimal.

2.5.      MODE TRANSMISI
1.     TRANSMISI PARALEL
Data dikirim sekaligus misalnya 8 bit bersamaan melalui 8 kanal komunikasi sehingga kecepatan penyaluran data tinggi tetapi karakteristik kanal harus baik dan mengatasi masalah “Skew” yaitu efek yg terjadi pada sejumlah pengiriman bit secara serempak dan tiba pada tempat yg dituju dalam waktu yg tidak bersamaan.
Pada mode transmisi parallel, semua bit dan karakter yg diwakili oleh suatu kode ditransmisikan secara serentak satu karakter tiap saat. Misalnya bila digunakan kode ASCII, maka dibutuhkan sebanyak 8 channel untuk mentransmisikan sekaligus ke 8 buah bit 1 karakter kode ASCII.

2.     TRANSMISI SERIAL
Data dikirimkan 1 bit demi 1 bit lewat kanal komunikasi yg telah dipilih. Transmisi secara seri merupakan mode transmisi yg umum dipergunakan. Ada mode masing-masing bit dari suatu karakter dikirimkan secara berurutan, yakni bit per bit, satu diikuti bit berikutnya. Penerima kemudian merakit kembali arus bit-bit yg datang ke dalam bentuk karakter.

2.6.      FREKUENSI, SPEKTRUM DAN BANDWIDTH
Gelombang sinus adalah sinyal periodik yg fundamental, dapat digambarkan oleh tiga parameter, yaitu:
a.     Amplitudo puncak (A) adalah nilai tertinggi atau kekuatan sinyal setiap waktu
b.     Frekuensi (f) adalah rate (dalam peraturan per detik atau Hertz [Hz) dimana sinyal berulang-ulang
c.      Fase (0) adalah ukuran posisi relative dalam satu waktu di dalam satu periode sinyal.


2.7.      TRANSMISI DATA ANALOG DAN DATA DIGITAL

Data adalah entity yg menyampaikan arti atau informasi. Sinyal adalah tampilan data elektrik atau elektromagnetik. Pesinyalan adalah penyebaran sinyal secara fisik melalui suatu media yg sesuai. Transmisi adalah komunikasi data melalui penyebaran dan pemprosesan sinyal-sinyal.

2.8.      KEKUATAN SINYAL/SIGNAL STRENGTH
Sinyal ditransmisikan sepanjang medium, maka sinyal tersebut akan kehilangan attenuation (pelemahan) kekuatan sinyal. Cara mengatasinya dengan meletakkan amplifier di beberapa titik untuk memperbesar kekuatan sinyal (gain).

2.9.      TRANSMISI IMPAIRMANT
ATTENUASI DAN DISTORSI ATTENUASI
Kekuatan sinyal akan melemah karena jarak yg jauh melalui medium transmisi apapun.



0 komentar:

Posting Komentar